surat buat bapak eka dharma putra

pak,
kemarin saya menerima surat bapak di satu milist
surat yang bapak tulis di pembaringan
di tengah sakit yang bapak rasa

pak,
tak terasa airmata saya menetes sewaktu membaca
kisah bapak yang sudah 21 tahun berjuang
melawan kanker hati yang bapak derita

pak,
tidak dapat saya bayangkan
bagaimana dalam keadaan terbeban berat
bapak masih bisa melayani,
masih bisa menggembalakan banyak orang,
masih bisa menjadi ketua pgi,
dan terlebih lagi,
masih bisa dan sering berbicara di mimbar dan media
tentang menikmati dan mensyukuri kebaikan Tuhan

pak,
akan selalu saya ingat tentang mengapa
against all odd
bapak bisa bertahan selama lebih dari 20 tahun
menurut bapak, salah satunya adalah
karena tiap hari ada ribuan (mungkin puluhan ribu, ya pak) orang
yang setia mendoakan bapak

pak,
terima kasih karena sudah mengingatkan saya
bahwa di akhir setiap hari
daripada saya mengukur apa yang saya capai,
menghitung kesuksesan dan kegagalan,
dan memikirkan cara memperbaiki kegagalan tadi
adalah lebih baik kalau saya
menghitung setiap berkat dan kebaikan yang saya rasa,
berapa banyak hati yang saya sentuh,
berapa banyak hidup yang hidup saya pengaruhi,
berapa banyak nama yang saya sebut dalam setiap doa,
dan berapa banyak yang ingat akan saya pada waktu mereka berdoa

pak,
sekali lagi terima kasih
karena meskipun bapak sedang terbaring sakit
bapak masih tetap bekerja, melayani, menggembalakan,
mengingatkan, menegur, dan menguatkan
orang-orang seperti saya

Tuhan memberkati bapak

“There is no life - no life without its hunger
Each restless heart beats so imperfectly
But when you come and I am filled with wonder
Sometimes I think, I glimpse eternity"
--from You raise me up by Selah

penciled by -rino @ 6:15 PM

9 Comments:

At 17/3/05 7:32 AM, Blogger caranita commented...

Marvelous, inspirational, and 100% correct. Terasa lebih menyenangkan untuk tahu bahwa kita bisa menjadi berkat bagi orang lain, daripada menghitung-hitung berkat orang yang tidak kita miliki.

 
At 17/3/05 9:10 PM, Blogger The Dreamer commented...

wah.. God bless him with His mighty hands...

 
At 18/3/05 8:14 AM, Blogger Muhammad Rivai commented...

Doa saya untuk kesembuhan Pak Eka Dharma Putra. Saya tidak mengenal dekat tapi memahami tutur katanya yang santun membuat saya merasa dekat.

 
At 19/3/05 8:29 AM, Blogger Pojok Hablay commented...

gue juga kaget banget baca surat Pak Eka, dan sekarang, baca tulisan elu, makin nohok. tx bgt loh!

 
At 22/3/05 5:34 PM, Blogger Merlyna commented...

aku juga ngga kenal pak Eka.. tapi ceritamu ttg beliau membuatku terharu. makasih, No.

 
At 23/3/05 8:02 AM, Blogger Pojok Hablay commented...

makasih banget buat komennya...means a lot banget

 
At 24/3/05 7:51 AM, Blogger dy commented...

indah banget, rino... :)

 
At 29/6/05 9:25 AM, Anonymous Anonymous commented...

Rino.. pagi ini pukul 08.30, Pak Eka sudah dipanggil kembali ke rumah Bapa. Semoga pelayanannya yang telah jadi berkat buat banyak orang terus menginspirasi kita untuk terus jadi berkat bagi dunia.

 
At 29/12/05 11:42 AM, Anonymous Anonymous commented...

Met kenal dan met natal semua.. saya baru aja gabung dalam 'persekutuan' ini. tanggapan2 kalian menyegarkan bgt. jadi kangen Pak Eka.. Sy jd inget hari itu, seorang anak remaja bimbingan sy telp, dan blg kl Pak Eka sudah tiada. shock, kaget, sedih tapi lega campur aduk jadi satu. anak-anak remaja bimbingan saya tau bgt sy penggemar brtnya pak Eka. Gimana nggak? pernah sekali wkt, dlm 1 bln lbh, kita sengaja ngulik-ngulik abis buklunya Pak Eka, Khotbah di Bukit. wahh rame bgt. nggak sadar jg, kl gaya nulis saya banyak terpengaruh Pak Eka, Seorang kerabat pernah bilang, "Rin (Thats my nick name: ririn) gayamu nulis udah kayak Pak Eka bgt. wah.. seneng juga sih.. tapi sy lbh bersyukur adalah dalam hidup sy, pernah ada seseorang seperti Pak Eka yang mempengaruhi saya demikian besar. God bless u all, Merry Christmas.. Lets make things better

 

Post a Comment

<< Home